BUKU PANDUAN INOVASI KEPTING
( KELAS PINTAR, TEMATIK, INOVATIF DAN GEMBIRA )
Penyusun:
Sarwinah, S.Pd., M.Pd.
Muhalbir,
S.Ag., Gr.
Tim
Guru dan Tenaga Kependidikan
KATA
PENGANTAR
Buku
panduan ini merupakan petunjuk singkat untuk mengetahui seperti apa inovasi
KEPITING (Kelas Pintar, Tematik, Inovatif, dan Gembira ) yang dikembangkan oleh
UPT SPF SD Negeri Sudirman IV Kota Makassar.
Buku
ini berisi informasi tentang seluk beluk inovasi KEPITING mulai dari dasar
hukum, latar belakang, isu-isu strategis, metode kebaharuan, keunggulan, sampai
pada dampak yang dicapai dari hasil inovasi tersebut. Meskipun inovasi ini
dibuat dan dilakukan mulai pada tahun 2022 lalu, namun dapat digunakan hingga
selamanya dengan memberikan pengembangan-pengembangan di berbagai unsur.
Dengan
mengacu pada buku panduan ini diharapkan semua pengguna atau sekolah lain yang
ingin mereplikasi, tidak mengalami kesulitan dan tujuan yang diharapkan dengan
adanya inovasi KEPITING ini dapat tercapai.
Tentunya
masih banyak kekurangan dalam penyususnan buku panduan ini, diharapkan ke depan
dapat lebih dilengkapi demi penyempurnaan dari buku panduan ini.
Makassar, 2023
Tim Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
I. Dasar
Hukum.......................................................................................................... 1
II. Latar
Belakang..................................................................................................... 2
III. Isu
Strategis............................................................................................................. 4
IV. Metode
Kebaharuan................................................................................................ 6
V. Keunggulan/Kebaharuan
Inovasi...................................................................... 7
VI. Cara
Kerja Inovasi............................................................................................. 8
VII. Tujuan
dan Manfaat Inovasi..............................................................;;;;............ 9
VIII. Hasil Inovasi....................................................................................................... 10
PENDAHULUAN
I. DASAR
HUKUM
1. Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, Masyarakat, bangsa dan negara.
2. UU
Nomor 23 Tahun 2015 tentang bagaimana seorang pendidik harus menumbuhkan budi
pekerti peserta didiknya.
3. Permendikbud
Nomor 64 Tahun 2015 mengatur tentang lingkungan sekolah tanpa rokok di
lingkungan sekolah bahwasanya tanpa rokok adalah ruangan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok ataupun menjual dan mempromosikan
rokok. Hal ini berguna agar kenyamanan dan Kesehatan anak dapat aman dan
nyaman.
4. Permendikbud
No. 82 Tahun 2015 tentang pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di
Lingkungan Satuan Pendidikan.
5. Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 pasal 2 menyatakan bahwa buku yang digunakan
dalam pembelajaran merupakan sarana pendukung untuk memfasilitasi pelaksanaan,
penilaian, dan pengembangan pembelajaran bagi peserta didik dan pendidik
sehingga harus memenuhi kriteria buku yang layak digunakan di satuan
pembelajaran.
6. Permendikbud
No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru yang
harus dilakukan dengan kegiatan yang menyenangkan.
7. PERDA
Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2006 tentang penyelenggaraan Pendidikan. Dalam
pasal 11 Ayat (3) menyatakan bahwa pelaksanaan penyelenggaraan Pendidikan harus
mendorong Upaya peningkatan partisipasi Masyarakat dalam peningkatan mutu
melalui pembentukan dan pemberdayaan Komite Sekolah.
8. Dalam
Pasal 7 Ayat (2) bagian c menyatakan
bahwa setiap peserta didik setiap satuan Pendidikan berhak mendapat pelayanan
Pendidikan sesuai dengan bakat , minat, dan kemampuannya.
9. Dalam Pasal 11 ayat (4) menyatakan bahwa pembinaan dan kelembagaan peserta didik dengan kemampuan luar biasa, perlu diupayakan melalui program khusus serta program unggulan dan akselerasi dalam menyelenggarakan Pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar dan menengah.
II. LATAR BELAKANG
- Permasalahan secara makro
Pendidikan adalah suatu hal yang disepakati menjadi
hal pokok dalam suatu bangsa manapun. Kualitas pendidikan dalam suatu bangsa
menjadi salah satu penentu kemajuan bangsa tersebut.
Permasalahan pendidikan di Indonesia karena menurut
PISA (Programme for International Student Assesment) pada tahun 2019 lalu,
Indonesia menempati posisi paling rendah yakni ke 74 dari 79 negara lainnya dalam survei. Dengan
kata lain, Indonesia berada di posisi ke 6 terendah dibandingkan dengan
negara-negara lainnya.
Dengan kualitas Pendidikan Indonesia yang terbilang
sangat kurang karena banyak faktor yang penghambat kemajuan Pendidikan di
Indonesia. Indonesia perlu mengupayakan yang terbaik demi mewujudkan Pendidikan
yang berkualitas. Permasalahan tersebut menjadi factor terbesar rendahnya
kualitas Pendidikan di Indonesia saat ini. Kualitas manusia yang dihasilkan
sangat bergantung pada kualitas Pendidikan itu sendiri. Adapun permasalahan
tersebut sebagai berikut:
1. Kurikulum
yang membingungkan dan terlalu kompleks. Kurikulum dan kebijakan selalu berganti
tergantung kebijakan dari Menteri Pendidikan Nasional.
2. Adanya
Pendidikan yang kurang merata karena kurang terorganisirnya koordinasi antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Pemerataan ini juga diakibatkan
adanya perbedaan tingkat social ekonomi Masyarakat, perbedaan fasilitas
Pendidikan, sebaran sekolah tidak merata, nilai masuk suatu standar sekolah
dengan standar tinggi, dan rayonisasi
3. Masalah
penempatan guru terjadi karena kekurangan guru di suatu daerah tertentu. Ini
menyebabkan guru yang ada harus bisa mengajar bidang studi lain untuk memenuhi
kebutuhan siswanya. Kekurangan guru ini biasanya terjadi di daerah yang
terpencil, karena tidak meratanya penyaluran guru ke daerah tersebut.
4. Rendahnya
kualitas guru karena memandang pekerjaannya adalah suatu hal yang mudah dan
hanya melakukan pekerjaannya sekadar untuk mendapatkan penghasilan dan
menggugurkan kewajiban.
5. Mutu
dan relevansi Pendidikan juga masih rendah disebabkan oleh rendahnya kualitas
tenaga pengajar.
6. Biaya
Pendidikan yang mahal dan efisiensi dan efektivitas Pendidikan.
-
Permasalahan secara mikro
Di Indonesia permasalahan mikro mencakup metode
pembelajaran yang monoton, sarana dan prasarana kurang memadai, dan rendahnya
prestasi siswa.
Seperti halnya di sekolah dasar di Kota Makassar,
khususnya di UPT SPF SD Negeri Sudirman IV Kota Makassar, hal tersebut dialami
oleh siswa-siswa dan tenaga pendidik kami. Pemberian pembelajaran yang
menggunakan metode pembelajaran yang monoton dan belum terdapat inovasi di dalamnya.
Guru-guru juga masih sering mengajar tapi dalam prosesnya tidak terdapat interaksi antara guru dan siswa sehingga pembelajaran tidak bermakna dan menarik. Selain itu, sarana dan prasarana di sekolah kami masih terdapat yang kurang memadai digunakan, atau ada namun tidak digunakan secara optimal. Dan hal lainnya proses belajar yang diterima tentunya berpengaruh pada prestasi siswa UPT SPF SD Negeri Sudirman IV yang masih kurang maksimal.
III. ISU STRATEGIS
- Isu global Pendidikan yang dikutip oleh Forbes menurut UNESCO, Artificial Intelligence (AI) berpotensi membantu mengatasi sejumlah tantangan terberat dalam dunia Pendidikan saat ini, termasuk peningkatan akses pengetahuan secara global.
- Isu nasional : Indonesia memegang presidensi dalam G20 dalam forum Internasional 19 negara utama dan uni eropa menyampaikan empat isu Pendidikan yaitu kualitas Pendidikan untuk semua (Universal Quality Education), Teknologi Digital dalam Pendidikan (Digital Technologies in Education), Solidaritas dan Kemitraan (Solidarity and Partnership), dan Masa Depan Dunia Kerja Pascapandemi Covid 19 (The Future of Work Post Covid-19).
Isu kedua yang diangkat Indonesia adalah Teknologi
Digital dalam Pendidikan terjadi akselerasi yang sangat tinggi dan luar biasa
dalam pemanfaatan teknologi digital sehingga dapat menjangkau daerah 3T yang
aksesnya sebelumnya masih sangat sulit. Penggunaan flatform mengajar penyedia
teknologi banyak dirancang untuk pembelajaran seumur hidup. Selain itu
penggunaan Virtual Reality (VR) dan
Augmented Reality (AR) .
Isu lainnya mengenai solidaritas dan kemitraan
menegaskan komitmen Indonesia untuk bekerjasama dengan negara lain dan memiliki
rasa solidaritas dalam suatu kelompok, dikaitkan dengan budaya gotong royong
bangsa Indonesia dan isu terakhir adalah mengenai masa depan dunia kerja yang
memprediksi mengenai kebutuhan di dunia kerja mengalami perubahan antara kebutuhan
yang diperlukan untuk dunia masa kini dan masa depan. Isu ini terkait dengan
soft skill adalah keterampilan yang tak tergantikan oleh mesin seperti
keterampilan komunikasi, kerja tim, kreativitas, pemecahan masalah
interpersonal, resolusi konflik, dan lainnya. Di samping itu ada STEM yaitu
sains, teknologi, Teknik, dan matematika.
Isu Lokal :
Kondisi Pendidikan di Makassar sejak masa pandemic
sampai sekarang agaknya menurun. Sama halnya di sekolah dasar khususnya UPT SPF SD Negeri Sudirman IV prestasi siswa-siswa
masih belum pulih juga. Ini dipengaruhi oleh rasa nyaman terlalu lama tinggal
di rumah dan belajar secara daring dan sangat menerima sedikit pembelajaran
yang menggunakan metode memadai. Guru-guru terkadang memiliki sikap asal
mengajar dan menggugurkan kewajibannya saja.
Pembaharuan
yang dilakukan yaitu dengan program inovasi KEPITING (Kelas Pintar, Tematik,
Inovatif, dan Gembira). Adanya perlakuan
guru, orang, tua serta seluruh siswa untuk menjadikan kelas mereka sebagai
tempat yang menyenangkan untuk menerima pembelajaran. Selaian itu terdapat ciri
khas kelas yang unik karena memiliki tema.
Ø
Kondisi sebelum ada inovasi
Data
tersebut berdasarkan pengamatan dan perhitungan secara berkala tentang
pengelolaan sampah di UPT SPF SD Negeri Sudirman IV dari tahun 2020-2021.
Ø Kondisi sebelum ada inovasi
Data
tersebut berdasarkan pengamatan dan perhitungan secara berkala tentang
pengelolaan sampah di UPT SPF SD Negeri Sudirman IV dari tahun 2022- 2023.
V. KEUNGGULAN/KEBAHARUAN INOVASI
1. Terdapat
banyak inovasi terhadap kelengkapan kelas di dalam maupun di luar kelas..
2. Ruangan
kelas memiliki tema tertentu dan desain dekorasi kelas dibuat sesuai tema
tersebut..
3. Proses
pembelajaran terdapat interaksi yang harmonis antara guru dan siswa sehingga
belajar bagi mereka menyenangkan.
4. Siswa
bergairah belajar sehingga prestasipun dapat diraih dengan maksimal.
5. Terdapat
banyak kegiatan-kegiatan yang mendukung bakat minat mereka.
6. Terdapat istilah kelas pintar yang maknanya adalah ruangan kelas dirancang untuk menjadikan mereka cerdas, berakhlak, dan bermakna.
7. Terbentuknya inovasi KEPITING dengan filosofi kepiting adalah hewan yang sangat tidak mau Kerjasama dengan sesamanya. Antara satu dengan kepiting lainnya saling ingin menjatuhkan sehingga mereka tidak pernah selamat Ketika mau menyelamatkan diri Bersama.sehingga siswa diharapkan jangan seperti itu tetapi harus saling bekerjasama untuk meraih prestasi tertinggi.
VI. CARA KERJA INOVASI
-
Alur Inovasi
Adapun tahapan inovasi KEPITING
sebagai berikut:
·
Mengenalkan
inovasi kepada seluruh warga sekolah dengan cara sosialisasi.
·
Menentukan
tema setiap kelas.
·
Setiap
kelas memiliki tujuan agar siswa belajar dengan betah dan menyenangkan.
·
Merancang
dan mendesain bentuk-bentuk dekorasi kelas sesuai tema yang telah ditentukan.
·
Guru,
siswa, dan orang tua siswa bekerjasama membuat dekorasi kelas yang inovatif.
·
Kelas
dibersihkan terlebih dahulu, lalu dindingnya di mural sesuai tema yang
ditentukan.
·
Menempelkan
poster-poster dan gambar-gambar pada dinding yang kosong.
·
Memajang
hasil karya siswa dan alat peraga ataupun permainan edukatif pada suatu sudut
kelas.
·
Membuat
pojok baca setiap kelas.
· Memastikan seluruh unsur dari inovasi
KEPITING ini telah dipenuhi.
VII. TUJUAN INOVASI DAN MANFAAT INOVASI
Tujuan
jangka Panjang:
1. Untuk
meningkatkan minat belajar dan prestasi siswa sekolah dasar khususnya di UPT SPF SD Negeri Sudirman IV
Makassar.
2. Memberikan
pembiasaan kepada seluruh warga sekolah UPT SPF SDN Sudirman IV senantiasa
kreatif dan inovatif.
3. Memanfaatkan seluruh lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar.
4. Meningkatkan kompetensi guru-guru dan tenaga
pendidik.
5. Mencetak
generasi yang cerdas, berakhlak, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan
jangka menengah:
1. Menjadi motivasi bagi siswa untuk
senantiasa berprestasi dan belajar menyenangkan.
2. Memfasilitasi penerapan teknologi pembelajaran
online maupun offline yang berkembang pada sekarang.
Tujuan
jangka pendek
1. Menjadikan lingkungan sekolah bersih,
indah dan menarik, khususnya di kelas-kelas.
2. Memfasilitasi dan mengembangkan kerjasama
antar murid, orang tua murid, serta seluruh stakeholder sekolah.
3. Membentuk siswa menjadi lebih kreatif dan
inovatif serta cinta kelas.
4. Dapat menarik perhatian siswa untuk
belajar dengan serius dan menyenangkan.
-
Manfaat Inovasi
1. Memberikan pemahaman kepada warga sekolah bahwa kelas adalah tempat peserta didik membangun interaksi pembelajarannya sehingga belajar dapat lebih bermakna.
2. Dapat
memotivasi guru-guru dan tenaga kependidikan untuk terus berinovasi dan
meningkatkan kompetensinya.
3. Menjadikan pengalaman proses belajar
mengajar yang menarik dan menyenangkan..
4. Menjadi
salah satu alternatif inovasi yang dapat direplikasi oleh sekolah lain
terkhusus Sekolah Dasar di Kota Makassar ataupun di daerah lainnya.
5.
Menjadi acuan Dinas Pendidikan Kota Makassar terhadap sekolah yang menarik dan
menyenangkan di Kota Makassar.
6.
Membantu program bapak Walikota Makassar terhadap 18 revolusi Pendidikan yaitu
Smartclass yang harus dimiliki oleh setiap sekolah.
VIII. HASIL INOVASI
Sebelum
ada inovasi:
Data
ini diperoleh dari pengamatan dan penelitian pengelola sampah di UPT SPF SD
Negeri Sudirman IV dari tahun 2021-2022
Setelah ada inovasi:
Data
ini diperoleh dari pengamatan dan penelitian pengelola sampah di UPT SPF SD
Negeri Sudirman IV dari tahun 2022-2023
0 komentar:
Posting Komentar